Uuuuuuuuwwww Gunung Arjuno adalah Gunung ter-GakZonk
yang gue daki di tahun 2015 ini. Soalnya sebelum Arjuno gue naik Merbabu n Prau
zooooonk semua (kabuuut cuuuy . . .) hamparan gunung pencakar bumi persembahan
Tuhan bagi hambaNya tersaji di sekitar Gunung Arjuno ini. Paling deket kita
bisa ngeliat Gunung Welirang yg masih mengidap penyakit batuk2nya (kapan sembuh
si lu Welirang?) sebelah Welirang kita bisa liat Gunung Kawi n Klothok (yg
Klothok masih kayaknya, lupa namanya ih) dari timur jauuh kita bisa liat
panjangnya gugusan Bromo Tengger Semeru. Timur jauuuuuuh lagi mengintip
pegunungan terpanjang seJatim, si mas Argopuro. Kondisi di Puncak Arjuno dengan
nama Puncak Ogal Agil (mungkin namanya Ogal Agil karena di puncaknya ini sempit
n bebatuan aja yg batunya bisa ogal agil –Red: goyang goyang) .
|
Puncaknya yg bebatuan dan sempit |
|
Mahakarya Tuhan untuk hambaNya |
|
Puncak Ogal Agil 3339 mdpl |
Karena Gunung
Arjuno adalah termasuk gunung mati, kita bisa bersantai ria di puncaknya, gak
perlu buru buru kalo mau ke puncaknya, gak kayak kalo mau naik Mahameru yg sebelum
jam 10pagi kita sudah harus turun karena bahaya belerangnya. Kecuali kalo kamu
memburu sunrise di puncak sih, tentu harus buru-buru ke puncaknya sebelum
kesiangan kan? Haha kalo gue sih bukan Sunrise
oriented, enakan mbangkong di tenda dulu dah setelah capek ndaki sebelumnya
:p
Gunung Arjuno termasuk dalam gunung angker di sejarah
persilatan pendakian Indonesia, dan paling angker di Provinsi Jawa Timur.
Gunung ini berada di wilayah antara Malang dan Pasuruan (gue heran, kenapa sih
status gunung itu selalu berada di terotorial banyak kota?) contohnya:
Gunung Arjuno: Pasuruan, Malang
Gunung Prau: Wonosobo,Magelang, kota satunya lupa
Gunung Ijen: diperebutkan sama Bondowoso &
Banyuwangi
TNBTS Bromo & Semeru: Lumajang, Probolinggo,
Malang
Penanggungan: Pasuruan, Mojokerto
Argopuro: Jember, Bondowoso
Kan gue bingung apdet captionnya di Instagram hehe..
soalnya misalnya; pernah aku liat ada yang ngasi caption gini: Pendakian
Mahameru, TNBTS, Malang. Nah gue baca di komennya tu ada yang protes kalo itu
ada di wilayah Probolinggo (jadi pusing) ah yang pasti itu semua milik Tuhan
lah. >.<
Kembali lagi ke deskripsi catatan perjalanan
pendakian Arjuno, untuk mencapai puncak kita harus melalui 7 pos (banyak
banget). Ada 3 jalur pendakian Arjuno, via Lawang, Via Tretes, dan via
Purwosari. Kalo gue sama timku kemaren via Purwosari karena jalur ini
menyajikan berbagai peninggalan candi/petilasan kerajaan terdahulu (auk dah
kerajaan apa, yg pasti candi n petilasan ini dibuat buat nyari nomor togel n
sembahyang orang2 yang pengen nyari “ilmu). Di beberapa petilasanpun terdapat
patung2 yang dibungkus kain kafan, gimana gue gak ngeriiiii >.< secara
gue paling takut dg kain kafan!
Gue terangin di tiap posnya ya? Ini yang via Purwosari
Pos 1: Guo
Onto Buego
Start dari pos regristasi perjalanan diawali dengan
jalan masih mendatar, melewati hutan desa yang ditumbuhi pohon pinus dan kopi,
perjalanan 1 jam saja dari pos regristasi hingga pos 1. Oya regristasi masuk
Arjuno Rp 9000 (uda ada jaminan asuransinya) parkir Rp 5000. Di pos 1 ini
terdapat camping ground yg biasanya dijadikan pelatihan2 oleh orang2
kantoran atau pramuka. Ada sumber air di sini,
|
Pos 1: Guo Onto Boego |
Pos 2:
Tampuono
Pos pemeriksaan para pendaki, disini kita disuruh
laporan lagi ada berapa orang yang akan mendaki, dan di pos ini adalah pos
terakhir yang ada warungnya (hah ague ngeteh disini) harga the anget Rp2000,
masih standart murah kok. Jarak dari pos
1 ke pos 2 sekitar 1-1,5 jam dengan jalan yg masih mudah. Di pos ini sudah
terdapat petilasan dan kuburannya, ada sebuah bangunan yang di dalamnya
terdapat patung2 candi dan berbagai dupa yang sangat menyengat baunya, bikin
pusing kepala. Mulai dari pos inilah orang-orang yang naik Arjuno selain murni
mendaki gunung adalah orang-orang yang bertujuan lain, bisa untuk “sembahyang”,
nyari “ilmu”, bahkan ada yg bilang nyari nomor togel -___- hadeh. Di sini juga
masih ada sumber air. (Arjuno memang kaya akan sumber air kok)
|
Pos 2: Tampuono |
Pos 3: Eyang
Sakri (sudah mulai horror namanya gan)
Jarak dari pos 2 ke 3 jg dekat, bekisar 1 jam saja.
Di pos ini terdapat bangunan kecil yang di dalamya terdapat patung kecil yang
terdapat banyak dupa untuk sembahyang, ruangannya kecil banget, pintunya pun
pendek, kalo mau masuk harus merundukkan badan dulu. Apa gak pusing ya ruangan
sekecil it uterus harus nyium bau dupa?! Oya disini gak ada sumber air.
|
Pos 3: Eyang Sakri |
Sebelum ke pos
4 kita akan disambut pos bayangan dulu, nama posnya gue gak tau
namanya karena tulisannya tulisan aksara Jawa, yang pasti di pos ini uda
keliatan angkernya, ada sebuah bangunan yang gapuranya ada lilitan akar2, di
dalam bangunan cukup luas, terdapat banyak arca patung di dalamnya, bau dupa
menyengat, dan di tembok bangunan ini terdapat gambar wayang lengkap dengan
aksara Jawa yang gak bisa kubaca wwkwkkw (nilai pelajaran aksara Jawa gue jelek
vroooh). Dari pos 3 ke pos bayangan ini kita sudah mulai agak terjal, terhampar
pemandangan tebing dan lembah yang menyambut kita. Letak pos bayangan ini
terdapat di dalam hutan yang lumayan lebat, terbukti cahaya matahari gak bisa
masuk siiis bro. gak ada sumber air
Pos 4: Eyang
Semar (ini juga horror vroooh, ada kain kafan di patungnya)
Nyampek di pos 4 deh.. tadaaa… uda mulai capek gue.
Fyuuh.. ada tempat pemujaan di pos ini, ada patung yang dililit lilit sama kain
kafan, yang konon kainnya diganti sama siapa aja yg mau ngganti, sama orang2
yang sembahyang disini sih, bukan sama para pendaki, tim gue, apalagi gueeee!!.
Poto-poto disini yg ada patungnya langsung gue havus vroh dari laptopku. Gak
mau nyimpen, horror sendiri gue pokoknya. Haha. Di pos ini ada penjaganya, ada
bapak-bapak gonrong yang kayaknya gk pernah mandi, haha kalo turun seminggu
sekali (makannya yak apa ya?) namanya gue lupa, lupain aja nama bapaknya,
ngapain diingat ingat ntr menghantui kita malah. Huwooo… :D gak ada sumber air
juga di sini.
Dari pos 3 sampek pos 4 jarak tempuh 2,5 jam.
Pos 5: Makhutoromo
Di pos inilah yang biasanya dibuat para pendaki buat
ngecamp sebelum ke puncak. Di pos 5 kita bisa menemui sumber air yang sudah ada
krannya hehe. Pos 5 ada kompleks candi yang agak besar, ada bendera merah
putihnya juga. Bisa sholat, gosok gigi, mandi, buang air di pos 5 ini. Dari pos
4 ke pos 5 cukup dekat yaitu 1-1,5 jam saja. Tapi kemaren timku memutuskan
tidak ngecamp di pos ini karena kita memburu jarak tempuh yang pendek buat nyampek
puncak, bayangin aja kalo ngecamp di pos 5 untuk sampai puncak kita membutuhkan
waktu sekitar 8 jam! Memang masih jauh banget kawan-kawan. Bikin frustasi klo
aku. Heuheu. Kita sampek di pos ini sudah waktu ashar, istirahat sejenak
sekitar 1 jam dan melanjutkan perjalanan lagi, keburu malam kata kapten timku.
|
Candi di Pos 5 |
Pos 6: Candi Sepilar
Jarak antara pos 5 ke pos 6 sangat dekat, hanya 15-20
menit sudah nyampek. Sebelum nyampek pos 6 kita akan disambut deretan tangga
yang akan mengantarkan kita ke pos 6 yang juga merupakan kompleks candi yang
cukup besar juga. Pos 6 ke pos 7 perlu 1 jam perjalanan.
|
deretan tangga menuju Pos 6 |
|
candi di Pos 6 |
Pos 7: Jawa
Dipa / Pasar Setan
Kenapa disebut Pasar Setan??? Nah di sinilah cerita
kehororan Sang Arjuno menjagat di seantero Nusantara (ceilah) konon di pos
inilah bagi yang gak kuat imannya sering “ditemui” sama makhluk lain, yang kalo
secara kasat mata kita gak bisa melihatnya tapi katanya dari kejauhan terdengar
rame oleh suara2 kayak di pasar gitu. Di pos ini cukup uas sebenarnya, bisa
untuk ngecamp, tapi tampaknya para pendaki juga enggan untuk ngecamp di sini,
ya karena kehororan tadi. Timku pas di pos Jawa Dipa menunaikan Sholat jama’
magrib & isya’ mungkin karena alas an itu ya timku gak diganggu, karena
setelah nyampek puncak ada rombonga dari tim lain yang nanyain apakah gak
diganggu di pos 7, karena timnya katanya “diganggu”, yang awalnya rombongannya
ada 9 orang kok jadi 10 orang. “istighfar” gue langsung skip nulis bagian ini
deh. (gue ngetik catatan ini malam-malam vroh, jam 22.30!)
|
yang katanya PAsar Setan ya di sini... |
Setelah selesai sholat timku nglanjutin perjalanan
lagi berburu ngecamp dekat puncak, biar pas summit besok paginya gak terlalu
susah n jauh. Oya di pos 7 tadi timku adalah rombongan satu-satunya yang berada
di situ (ya kaaan? Gak da yg berani ngecamp di sini kok)
Perjalanan yang sangaaaaat panjang n
muuueeeleeelaaahkan dari pos 7 alias pos terakhir hingga di kaki puncak tujuan
akhir buat ngecamp timku. Oh Tuhan kakiku sudah sangat tidak kuat. Sudah
bergetar getar, ngantuk, capek, lapar, emosi jadi satu saat itu (hehe khusus
aku sih, temenku cewek satu lagi masih santai2 jalannya, ish wtf dah dia, kaki
panjangnya bikin gue bête sejadi jadinya) sempet bertengkar sama dia karena
akunya dah putus asa. Hehe maaf ya men… (emot nangis). Dari pos 7 sampek tempat
ngecamp kami (tempat ngecamp dadakan sih, karena kakiku n kaki temenku yang
cowok 1 lagi udah benar2 gak kuat) jarak tempuhnya bikin kaki gempor segempor2nya,
naik teruuus nanjaaak teruuus, bonusnya Cuma dikiiit… idung gue uda ngepul asap
emosi nih. Hehe. Makasi buat temen cewek satu2nya yg ada di tim ini yg selalu
nyemangatin aku selama perjalan dari pos 7 sampek tempat ngecamp, meskipun
dengan berbagai hinaan, cibiran, dan emosinya yg marahin aku. Heuheu mayak lu!
Perjalanan melelahkan dari pos 7 ini seingatku membutuhkan waktu 5 jam! Karena
kaki dah gak kuat kami akhirnya memutuskan ngecamp di tempat yg gak ideal buat
ngecamp, agak miring sih, tapi biarlah, pokok gue bisa tidur, ngantuk n capek
berat. Oya nyampek tempat ngecamp ini jam 23.30 malam. Besok paginya nglanjutin
summit trek, berhubung gue bukan tipe sunrise
oriented begitu juga temanku yang cewek, timku milih mbangkong di tenda
besok paginya, heaheahea :D sholat subuh,terus tidur lagi sampek jam 06.30,
waow! matahari sudah berangkat kerja men! Keluar tenda uda kuning banget..
melewatkan sunrise di gunung katanya tu sama aja cuma pindah tempat tidur,
soalnya kan naik gunung biasanya berburu sunrise, ish bodo amat mah kalo gue.
:p
|
hehe males nyari sunrise, jadinya dilamain tidur di tenda deh |
Yeee setalah sarapan, siap siap muncak, krn
ngecampnya di kaki puncak,kami cukup 1 jam saja uda nyampek Puncak Ogal-Agil,
bayangin kalo ngecamp di pos 5 tadi, iyuh bakalan summit malam hari kayak di
Rinjani dulu deh. Ooooh muales banget… perjalanan ke puncak sangat menyenangkan
n keren banget meeen! Amazing studio bukan jebakan betmen! Hamparan gunung
gunung tetangga menyapa. Hamparan kayak pelawangan Rinjani setia menemani
langkah kaki ini. Ratusan pohon Cabtigi yang cantik siap menopang tangan kami
untuk berpegangan. Aaaaak pohon cantigi di Arjuno ini besar besar. Cantiiiiik
kayak namanya CANTIGi. Wkwkkwk :p
|
Pohon Cantigi yg cantik dengan view Bromo n Semeru
|
|
di Pelawangan Arjuno, itu.. itu Gunung Semeru
|
|
di pelawangan Arjuno kita bisa nemuin batu besar dan bersantai disitu loh. |
Sampai puncak, kelelahan perjalanan selama 13 jam
terbayar tuntas. Tekstur puncak Arjuno bebatuan besar yang menyempit, karena
bebatuan inilah yang enak buat duduk2 dan berjemur di atas, hehehehe. Kalo bisa
skip pendakian selama 13 jam tadi, aku mau kok ke Arjuno lagi. Oke masukkan
list Gunung Arjuno ke dalam list gunung yg harus kamu daki sebelum kamu umur 40
tahun ya? Hehe.
Salam lestari!
|
bersama tim lain poto bareng di puncak wuhuuu |
|
view Gunung Welirang, dan di bawahnya itu hamparan hutan yg keren |
Tim Arjuno saya kali ini beranggotakan cuma 4 orang:
Ketua
tim: Captain Sandi Yudha, orang Sunda asli tanpa KW 1 asal Sukabumi yg
gak bisa item kulitnya meski naik gunung terus >.<
Anggota:
- Niko Maqbulyani, orang Minang Asli yg kuliah di Teknik Perkapalan
ITS Surabaya
- Dwi Rahmi, orang Jakarta yg sedang
liburan di Jatim, Arjuno gunung pertamanya yang di daki di Jatim
- Ndayu Mendayu, yang nama aslinya telah
lama menghilang :p, orang Jombang asli yang bertekad menuntaskan semua gunung
di Jatim sebelum umur 30