Selasa, 29 September 2015

#IndonesiaDaruratAsap



Waktu menulis artikel ini saya sambil ndengerin lagunya Michael Jackson yang judulnya ”Earth Song” mungkin sangat pas lah buat backsound tulisan saya ini. Kalau di antara kalian pernah liat video klip “Earth Song”  mungkin kalian akan sepaham dengan saya. Di video klip ini diceritakan tentang tangisan Si Bumi yang hutannya dibakar, digunduli, dan banyaknya terjadi bencana alam yang semua itu ya dilakukan sama makhluk yang namanya manusia. Jadi ingin mengulas sedikit tentang video klip sang Raja Pop ini dulu nih. Di awal video ditunjukkan betapa hijaunya hutan bumi kita ini, pohon menjulang tinggi, di atasnya bergelantungan para monyet, burung-burung, lalu muncul kawanan gajah, jerapah, zebra, banteng yang berkejaran di masing2 koloninya. Danau rerumputan masih sejuk dipandang.

Tapi semua itu tiba-tiba hilang seiring munculnya buldoser dan alat pemotong pohon. Pohon tinggi bertumbangan berganti dengan hamparan hutan mati yang semua pohonnya hilang dan terbakar, tinggal asap dan asap. Ya terbakar atau DIBAKAR.

Diperlihatkan flashback Bangkai gajah mati mengenaskan dan ada sekumpulan manusia yg berbudaya tanpa baju menangis meratapi hutannya mengenang hutan mereka dulu yang hijau dan hidup damai berdampingan dengan para binatang itu, mereka hanya dapat menangis saja. Di sisi lain diperlihatkan juga tentang kejahatan akibat perang. Kalau dilihat seperti habis Perang Dunia 2 atau perang Chernobyl yang nuklir dipaksa untuk meletus. Tank-tank berlalu lalang di tengah kota, segerombolan keluarga ayah ibu anak-anaknya menangis dan melihat seonggok bangkai sepeda yg rusak dan flashback sepeda itu pernah dipakai di hamparan rerumputan yang hijau. Mereka menangisi buminya yg rusak. Rusak karena perang. Rusak karena pembakaran dan illegal loging hutan. Semua berasap. Panas. Tanpa sumber daya alam yg indah, terjadi kelaparan dimana-mana, penangkapan fauna yang merajarela, lumba2 yg meronta karena terjaring, anjing laut yg dipukuli. Mereka pun berpikir dan berteriak sambil mencakar tanah, kemana bumi mereka yg indah dulu?? Lalu badai topanpun datang. Ah semua sudah terlambat. Bumi mereka telah hangus.

Ya itu adalah sebagian kecil dari upaya Michael Jackson untuk menyadarkan manusia sebelum dia mati (meski lagunya sudah lama rilis sih sebelum dia wafat). Pesan kecil dari seorang Michael Jackson lewat karyanya. Lalu apa upaya kita untuk menyelamatkan bumi ini? Kalau saya tentu lewat sesuatu yang saya bisa, yaitu lewat tulisan dan foto. Di sini saya mengumpulkan berbagai foto teman-teman saya yang bersedia untuk ikut andil dalam aksi #IndonesiaDaruratAsap #IndonesiaTolakAsap #SaveEarth
Sudah menjadi bencana tahunan ya asap itu. Skala internasional lagi. Internasional karena akibat dari asap itu juga dirasakan oleh Negara tetangga kita di Malaysia, Singapura, dan Brunei. Bencana asap ini memang terjadi di pulau Sumatera dan Kalimantan saja tapi dampaknya sangat luas, karena asap kan dibawa sama angin, nah sampailah ke Negara tetangga kita itu. Duh jangan salahkan angin deh, hanya orang goblok yang masih mengkambinghitamkan angin. 

Sebenarnya para Negara tetangga itu sudah capek teriak2 ke pemerintahan kita, sudah sering loh mereka protes ke pemerintah Indonesia, tapi tetap saja penanganan dari pemerintah kita lamban sekali. So mereka pada akhirnya memilih untuk bertahan. Saya menemukan sebuah tulisan dari penulis favorit saya, sebuah kritik dan keprihatinan. Ceritanya dia (penulis favorit saya) sedang berkunjung ke Singapur, dia menyaksikan sendiri seluruh Singapur terkungkung asap, bayangkan Negara pulau sekecil itu kalo sudah dikepung asap, mau kemana coba? Bandingkan dengan Sumatera dan Kalimantan (yaa jangan dibandingkan sih). Singapur yg terkenal Negara sangat maju di Asia Tenggara disana ada semacam alat pengukur sehat tidaknya kadar udara. Jika dijabarkan:
0-50 berarti Good;
51-100 berarti moderate;
101-200 itu sudah unhealthy;
201-300 very unhealthy;
dan di atas 300 adalah dangerous alias berbahaya untuk pernafasan.
Dan keadaan udara Singapur saat ini pecah rekor ke angka 314 PSI (Indeks polutan udara) . kalian tau berapa indeks  polutan udara di Sumatera & Kalimantan? Sudah mendekati angka 1000 alias super crazy dangerous. Huuuft.. sudah banyak yg terkena ISPA tuh saya liat di TV dan berita lainnya.

Warga Singapura sudah capek marah-marah ke Negara kita. Sudah bosen juga. Saat penulis favorit saya berkunjung ke Singapur, dia mendapat pengakuan bahwa warga sana malah kasihan melihat Indonesia. Saat pergantian rezim pemerintahan di Indonesia, mereka sangat berharap kepada pemerintah kita untuk serius menangani bencana kebakaran ini, namun yg didapat hanya sakit hati, protes mereka hanya ditanggapi santai sama para pejabat tinggi kita, “Negara tetangga Indonesia harusnya bersyukur karena 11 bulan sudah mendapat udara bersih” what?! Saya malu punya pejabat yg pendek banget pemikirannya! Harusnya si pejabat itu tahu, Singapur yang jauhnya ratusan kilometer dari sumber asap saja sudah terkungkung habis oleh asap, bagaimana yg letaknya dekat? Bukannya dampaknya jauh lebih serius? Wahai para pejabat tinggi, tengoklah rakyatmu yg sudah tak tahan menahan dada yg sesak ini, mereka juga bosan sekolah libur terus. Ingat dong negaramu ini tidak secanggih Singapura, mereka enak rumahnya sudah punya filter udara, masker kelas top gak kayak kita masker aja dapat gratisan dari para relawan NGO & LSM, itu saja masker harga seribuan. (pernah punya pengalaman jadi relawan membagikan masker soalnya)

Negara kita selalu punya alasan dan kambing hitam yang bagus. Celotehan santai tentang “kan yang punya kebun kelapa sawit itu kan juga orang2 Singapura.” Maka itupun ditanggapi serius oleh pemerintah Singapura, Perdana Menteri (PM) Singapur sudah meminta data kepada pejabat tinggi kita siapa saja dan perusahaan mana saja yg terlibat, kalau memang benar ada orang Singapuranya, mereka sendiri yang akan menyeret ke pengadilan mereka (karena mereka sudah sangat jengkel dengan bencana asap ini). Bukannya terlalu memuji Negara tetangga, tapi karena saya sudah terlalu muak dengan para pejabat yg duduk manja di kursi pemerintahan.

Ayolah jadilah Negara tetangga yang baik. Jangan asal ngomong santai tentang asap ini. Menyalahkan angin, bersyukur sudah dikasi udara bersih selama 11 bulan. Oh dangkal sekali sih pemikiran Anda. Akhlak bertetangga yang buruk. (bagaimana nantinya kalau mau traveling ke Malay atau Singapur? Mau ditaruh dimana muka saya?) please ibu pertiwiku, lindungi anakmu ini.

Ya Singapura memilih bertahan. Mengatasi masalah yg menimpa Negara mereka dengan cara mereka sendiri.  Mereka sudah tak punya harapan ke Negara kita yang notabene penyebab asap. Mereka memilih focus mengatasi masalah saja, siap bertempur dengan asap. Pemerintah negeri Singa ini menghimbau warganya untuk punya filter udara di rumahnya, melatih warganya menghadapi situasi darurat, posko kesehatan disiagakan, informasi disebarkan, bahkan data PSI bisa real time. Mereka sudah putus harapan dengan pemerintah Indonesia.

Mereka hanya 314 PSI, namun pemerintah mereka habis-habisan melakukan banyak hal, sedangkan kita yang 1000 PSI sungguh kasihan mereka melihat kita. Kita seakan tidak punya pemerintah yg bisa melindungi. Pejabat kita malah sibuk nyinyir kepada pemerintah Singapura yg sudah berniat menawarkan pesawat-pesawat mereka untuk membantu memadamkan api.
Ya penyakit nyinyir itu selalu menyedihkan.

Oya, sudah selesai belum nonton video klip Earth Song-nya Michael Jackson? Di akhir cerita.. semua kembali ke sedia kala, badai angin menghempas permukaan bumi, pohon kembali berdiri tegak, gajah kembali bangkit untuk hidup kembali dan berlarian, banteng, zebra, gajah, lumba-lumba, mereka kembali ke simfoni siklus kehidupan mereka, seorang pemuda korban perang pun kembali hidup, api dan asap dari hutan yang terbakar hilang. Dan bumi-pun kembali hijau seperti sedia kala. Kalian semua tetap ingin bumi ini hijau kan? Tetap ingin naik gunung yg hijau juga kan? 

Ayo ikut dan sukseskan #IndonesiaDaruratAsap #IndonesiaTolakAsap #SaveEarth

berikut adalah sedikit kontribusi teman-teman saya dan komunitas saya dalam mendukung aksi #IndonesiaDaruratAsap . kalian juga bisa ikut aksi dalam gerakan ini dengan aplud foto kalian yang menolak asap di semua sosial media kalian dengan hastag #IndonesiaDaruratAsap #IndonesiaTolakAsap

ayo sebarkan aksi #IndneisaDaruratAsap #SaveEarth
Terimakasih buat dukungannya di sosmed teman-teman



#IndonesiaTolakAsap

para mahasiswapun dukung aksi #IndonesiaDaruratAsa

Sebarkan di semua media sosial kalian, biar pemerintah tau, mereka sudah sesak dengan asap ini, karena mereka juga saudara kita.Thank You.

Sumber: MV Earth Song; artikel Tere Liye
search me on Instagram: @ndayumendayu
BBM:  51C29F86
Fb: Ndayu Mendayu
Line: @ndayumendayu