Rabu, 07 Oktober 2015

Liqo 2 - Ahammiyah Tarbiyah: pemahaman tentang tarbiyah



Liqo 2: 4 Oktober 2015
Ahammiyah Tarbiyah: pemahaman tentang tarbiyah
Tarbiyah secara harfiah berarti pendidikan.
Rasulullah pernah bersabda bahwa pada suatu saat Islam akan menjadi 70 golongan. Haha mungkin itu ya kenapa teman-temanku kadang bertanya sama aku: eh kamu Islam aliran apa sih?
Aku: what?! “aliran?” (berpikir sejenak dan ber-oooh) daripada ribet aq bilang aja,
Aku: aku tarbiyah, kenapa?
Dia atau kamu: haa? Tarbiyah? Apaan tu? Kamu bukannya Muhammadiyah? Soalnya kamu sering e kayak lebih mirip orang2 Muhammadiyah daripada NU.
Oke saya jelaskan apa sih tarbiyah itu? Ini pernah aku tanyakan saat Liqo ke murobbiku, apa itu tarbiyah, kenapa memilih kata tarbiyah, di saat di lain pihak banyak nama-nama yg “lebih heroik” >;< kayak Nahdlatul Ulama, Muhhamdiyah, Hibtut Tahrir, Front Pembela Islam, d-el-el.
Ya tarbiyah adalah pendidikan, sejarah tarbiyah adalah bermula dari pergerakan di Mesir oleh seseorang yg bernama Hasan Al Banna, di bawah organisasi pergerakannya yg bernama Ikhwanul Muslimin atau Moslem Brotherhood. Dipilihkan tarbiyah karena arti pendidikan dipandang adalah sebuah kata pendekatan yg ramah ke semua lapisan masyarakat. Pendidikan – mendidik, agar semua orang kembali ke ajaran Islam yg lurus kembali kepada akhlak mulia sesungguhnya Islam tanpa dilebih-lebihkan. Kembali kepada Islam yg lurus sesuai sunnah Rasul dan AlQuran.
Tarbiyah adalah pembinaan akhlak. Kita sebenarnya tidak diberi beban untuk berdakwah kepada non muslim, kita hanya diseur untuk memberi pembinaan akhlak, saling ingat mengingatkan tentang kebaikan, tentang bagaimana Islam yg hakiki, tentang betapa kokohnya Islam ini kalau seandainya kita dapat kembali kepada AlQuran dan As Sunnah.
Dan lain halnya dengan para non muslim (yahudi, Kristen) yg memang mereka diseru untuk berdakwah kepada non muslim, mereka masing2 individu diberi beban kewajiban untuk mempengaruhi para muslim untuk mengikuti mereka. Itulah kenapa yahudi dan Kristen sangat getol untuk berdakwah ke segmen non muslim. Berdakwah dengan versi mereka tentunya.
Tarbiyah adalah “kesulitan” jangan kau kira mengajarkan kebaikan itu mudah apalagi kepada orang-orang yg sulit menerima kebenaran Islam atau yg selalu mengutamakan kebebasan, dan persamaan agama, bahwa Tuhan itu satu, tapi hanya cara dan jalan untuk menyembahNya saja dari berbagai arah dan jalan. Sulit ya salah satunya adalah kita akan sangat sulit memberi pemahaman yg pas di hati mereka (para teman2 kita ini) bahwa agama Islam itu tidak bisa disamakan dg agama lain. Allah tetaplah yg Esa. Contoh yg lain adalah Liqo, atau pengajian yg lainnya, tidak semua orang akan dengan dengan senang hati berangkat ke pengajian, uh berat sekali, kadang rasa malas untuk berangkat Liqo karena jarak rumah dan tempat liqo jauh sekali dan panas, kadang juga kesabaran sang murobbi yg diuji untuk mengatasi semua mad’u-nya. Memahami karakter satu demi satu muridnya, kadang malaspun menyerang para murobi ini, lagi-lagi tarbiyah itu adalah sulit.
Tarbiyah adalah sarana yg paling baik berinteraksi dg jiwa: kumpul dan melingkar bareng menimba ilmu dalam liqo, akan sangat nyaman apabila kita satu jiwa dengan yg lainnya. Hal tersebut tidak akan sama apabila salah satu dari dua jiwa ini tidak sefrekuensi, missal murobi sudah sangat semangat memberi materi tetapi si murobi ini memberinya tidak dengan rasa tulus ikhlas hanya asal semangat saja, maka para muridnya pun tidak akan nyaman. Dan contah adalah suri tauladan yg baik, apabila seorang murobi telah menjadi contoh yg baik maka para mad’u pun akan nyaman dengannya dan akan lebih mudah memahami dan menerima Islam.

To Be Continued ----


Tidak ada komentar:

Posting Komentar